Vaksin yang Direkomendasikan Untuk Cegah Difteri

Gambar/Net


Health Specialist - Difteri merupakan penyakit berfokus yang sangat menular yg ditimbulkan sang racun yang dibentuk sang bakteri. Difteri menyebabkan lapisan tebal di bagian belakang tenggorokan. Hal ini bisa menyebabkan perkara pernapasan, kelumpuhan, gagal jantung, & bahkan kematian. Hal ini menyebar melalui tetesan pernafasan dari bersin dan batuk. Difteria pula sanggup disebarkan sang benda atau kuliner yang terkontaminasi. Bahkan jika orang yg terinfeksi nir mempunyai gejala apapun, mereka sanggup menginfeksi orang lain hingga empat minggu. 

Lingkungan yg penuh sesak, kebersihan yang tidak baik, dan kurangnya imunisasi adalah faktor risiko buat difteri.

Mengapa penting?
Difteri sangat sporadis terjadi pada Alaihi Salam & Eropa, di mana kita telah melakukan vaksinasi terhadap penyakit ini selama beberapa dasa warsa. Bila seseorang tertular penyakit kurang lebih 1 berdasarkan 10 mangkat  . Pada anak pada bawah 5 tahun, sebanyak 1 dari 5 anak yang terkena difteri mati.

Kemajuan
Sebelum vaksinasi, ada sekitar 100.000 hingga 200.000 perkara difteri setiap tahun di AS. Faktanya, vaksin tadi sangat sukses sehingga hanya ada lima perkara difteri pada AS dalam sepuluh tahun terakhir. Tetapi, masih ada wabah difteri di belahan dunia lain, termasuk Eropa Timur, Timur Tengah, Rusia, Brasil, Nigeria, Indonesia, & Filipina. Apabila kita menghentikan vaksinasi pada AS, kita akan membiarkan difteri masuk; Penyakitnya hanya naik pesawat awa

Rekomendasi Vaksin

Dengan vaksin DTaP Anda mencegah 3 penyakit dengan 1 tembakan: difteri, tetanus , dan pertusis . Anak-anak harus mendapatkan lima dosis vaksin DTaP, satu takaran dalam masing-masing usia berikut:

2 bulan
4 bulan
6 bulan
15-18 bulan
4-6 tahun
Siapa pun yg berhubungan dengan bayi - orang tua, kakek-nenek, perawat, saudara kandung, ditambah keluarga akbar & sahabat-sahabat - harus menerima vaksin dewasa (Tdap) buat membantu melindungi atau "kepompong" bayi baru lahir berdasarkan batuk rejan. Dianjurkan jua bahwa mak   hamil mendapat vaksin Tdap selama setiap kehamilan antara minggu ke 27 & 36 buat memberi manfaat bagi ibu dan bayi. Ketika calon ibu divaksinasi, dia melewati antibodi yang melawan penyakit dalam bayinya untuk membantu melindunginya setelah kelahiran.

Efek samping

Sedangkan risiko vaksin DTaP yg menyebabkan reaksi alergi serius sangat kecil (lebih kurang 1 in 1 juta) impak samping yg umum berdasarkan vaksin ini bisa meliputi:

Demam (sampai sekitar 1 anak pada 4)
Kemerahan atau bengkak pada mana tembakan diberikan (sampai sekitar 1 anak di 4)
Rasa sakit atau nyeri pada mana tembakan diberikan (hingga lebih kurang 1 anak pada 4)
Masalah ringan lainnya mencakup:

Fussiness (hingga sekitar 1 anak di tiga)
Kelelahan atau nafsu makan yg tidak baik (sampai lebih kurang 1 anak berusia 10 tahun)
Muntah (sampai sekitar 1 anak berusia 50 tahun)
Masalah ini biasanya terjadi 1-tiga hari setelah tembakan. 

Masalah sedang meliputi kejang (1 berdasarkan 14.000), menangis selama 3 + jam (1 menurut 1.000), atau demam tinggi (1 dari 16.000). []

0 komentar